Custom declaration atau deklarasi kepabeanan adalah dokumen penting dalam proses ekspor-impor yang memuat informasi detail tentang barang, seperti jenis, jumlah, nilai, serta negara asal dan tujuan. Dokumen ini wajib disampaikan kepada otoritas bea cukai untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, termasuk pembayaran bea masuk dan pajak. Melalui proses ini, pemerintah dapat mengendalikan arus barang lintas negara secara legal dan teratur.

Lebih dari sekadar formalitas administratif, custom declaration berperan strategis dalam kelancaran logistik. Informasi yang akurat dan lengkap membantu mencegah hambatan seperti penundaan atau denda akibat kesalahan data. Karena itu, eksportir dan importir perlu memahami prosedur ini secara menyeluruh untuk memastikan distribusi barang berjalan efisien dan sesuai peraturan.

Pengertian Custom Declaration

Custom declaration adalah dokumen yang di sampaikan oleh eksportir atau importir kepada pihak bea cukai saat melakukan kegiatan ekspor atau impor. Dokumen ini berisi informasi penting seperti jenis barang, jumlah, nilai barang, serta kode HS (Harmonized System) yang di gunakan untuk mengklasifikasikan produk. Selain itu, pelaku perdagangan juga harus melampirkan dokumen pendukung seperti invoice, packing list, dan sertifikat asal guna memastikan transparansi dan keabsahan transaksi.

Proses deklarasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua barang yang masuk atau keluar dari suatu negara telah memenuhi peraturan kepabeanan yang berlaku. Bea cukai menggunakan informasi dalam custom declaration untuk menentukan bea masuk, pajak, serta potensi larangan atau pembatasan atas barang tertentu. Dengan menyampaikan deklarasi secara benar dan lengkap, eksportir maupun importir membantu kelancaran arus barang dan menghindari sanksi administratif atau hukum.

Fungsi Custom Declaration

Custom declaration memiliki berbagai fungsi penting yang mendukung efisiensi dan legalitas dalam proses logistik internasional. Beberapa fungsi utamanya adalah sebagai berikut:

  1. Menjamin Kepatuhan Regulasi Kepabeanan
    Custom declaration memungkinkan eksportir dan importir menunjukkan bahwa barang yang dikirim telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan dokumen ini, proses pemeriksaan menjadi lebih transparan, sehingga risiko penahanan atau denda akibat pelanggaran dapat diminimalkan.
  2. Dasar Penghitungan Pajak dan Bea Masuk
    Dokumen ini berperan penting dalam penentuan besaran tarif yang harus dibayar. Otoritas bea cukai menggunakan informasi dalam custom declaration untuk menilai jenis, jumlah, dan nilai barang, lalu menghitung pungutan yang sesuai berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
  3. Mempercepat Proses Clearance dan Distribusi
    Deklarasi yang lengkap dan tepat memudahkan proses pemeriksaan di pelabuhan atau bandara. Dengan adanya sistem digital seperti INSW, pemeriksaan bisa dilakukan lebih cepat, sehingga barang tidak perlu menunggu lama untuk diproses dan segera dapat masuk ke jalur distribusi.
  4. Mencegah Pelanggaran dan Kejahatan Perdagangan 
    Custom declaration juga berfungsi sebagai alat pengawasan. Dengan verifikasi data yang ketat, dokumen ini membantu mendeteksi upaya penyelundupan, pengiriman barang ilegal, atau pelanggaran terhadap kebijakan perdagangan antarnegara.

Jenis-Jenis Custom Declaration

Dalam praktiknya, custom declaration memiliki beberapa jenis tergantung pada jenis perdagangan dan status barang. Berikut beberapa jenis yang umum digunakan:

  1. Export Declaration
    Export declaration di ajukan saat barang akan di ekspor ke luar negeri. Dokumen ini harus di serahkan kepada otoritas bea cukai sebelum barang meninggalkan pelabuhan atau bandara. Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa barang yang di kirim telah sesuai dengan peraturan ekspor dan dapat di verifikasi secara legal.
  2. Import Declaration
    Import declaration dibuat ketika barang tiba di negara tujuan. Isinya mencakup rincian penting seperti nilai barang, tarif bea masuk, serta dokumen pendukung seperti invoice dan dokumen pengangkutan. Dengan dokumen ini, bea cukai dapat menilai kewajiban pajak dan kelengkapan impor secara menyeluruh.
  3. Transit Declaration
    Transit declaration digunakan saat barang hanya melintasi suatu negara tanpa di distribusikan secara lokal. Misalnya, jika barang di kirim dari Singapura ke Australia dan harus melewati Indonesia, maka pengajuan dokumen ini di perlukan untuk memfasilitasi pergerakan barang tanpa hambatan.
  4. Provisional Declaration
    Jenis ini digunakan ketika sebagian dokumen belum tersedia saat proses deklarasi awal. Meskipun demikian, barang tetap dapat dikirim, dengan catatan bahwa dokumen pelengkap harus disusulkan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini membantu kelancaran logistik sambil tetap memenuhi kewajiban administratif.

Peran Strategis Custom Declaration

Lebih dari sekadar kewajiban administratif, custom declaration berperan besar dalam menentukan kelancaran logistik secara keseluruhan. Berikut peran strategisnya dalam konteks logistik:

  1. Menghubungkan Sistem Logistik 
    Custom declaration berperan sebagai penghubung antara pergerakan fisik barang dan sistem digital pelaporan. Saat barang berpindah dari satu titik ke titik lain, data yang tercatat dalam deklarasi memastikan informasi dapat ditransfer secara real-time ke platform logistik digital. Dengan begitu, proses logistik menjadi lebih terkontrol.
  2. Meningkatkan Transparansi Rantai Pasok
    Selanjutnya, keberadaan dokumen deklarasi memungkinkan semua pihak yang terlibat seperti eksportir, importir, dan penyedia jasa logistik untuk melihat status barang secara terbuka. Informasi legalitas dan posisi barang dapat di akses dengan cepat, sehingga memperkuat kepercayaan dan koordinasi antar pelaku logistik.
  3. Menurunkan Risiko Penundaan Logistik
    Seringkali, keterlambatan pengiriman di sebabkan oleh kelengkapan dokumen yang tidak memenuhi syarat. Custom declaration yang di susun secara akurat dan lengkap membantu mempercepat proses pemeriksaan di bea cukai, sehingga meminimalisasi kemungkinan penahanan barang atau biaya tambahan akibat keterlambatan.
  4. Mendukung Optimalisasi Proses Logistik
    Akhirnya, data dari custom declaration dapat digunakan untuk analisis logistik yang lebih mendalam. Perusahaan dapat mengevaluasi kecepatan pengiriman, efisiensi rute, hingga potensi hambatan yang sering muncul. Dari situ, pengambilan keputusan logistik bisa lebih tepat dan responsif terhadap kondisi pasar.

Kesimpulan

Custom declaration memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran logistik internasional. Dokumen ini tidak hanya memenuhi aspek legalitas, tetapi juga mendukung transparansi, efisiensi, dan pengawasan dalam kegiatan ekspor-impor. Dengan adanya deklarasi yang akurat, otoritas bea cukai dapat memproses barang lebih cepat dan mencegah potensi pelanggaran hukum. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memahami secara menyeluruh fungsi dan tanggung jawab yang melekat pada dokumen ini.

Untuk menghindari hambatan prosedural yang merugikan, perusahaan perlu mengelola custom declaration secara teliti dan tepat waktu. Penggunaan sistem digital atau otomatisasi menjadi langkah penting guna mempercepat proses serta meminimalkan kesalahan administratif. Dengan pendekatan yang proaktif dan berbasis teknologi, pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing sekaligus memastikan bahwa proses logistik berjalan lancar dari hulu ke hilir.

Bagikan artikel ini ke

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram
Scroll to Top